Jadilah ter-update dengan join saluran Whatsapp milihilmu! Gas, Boi

Barangkali yang dicari

Kini Ibu Mereka : Layar Kaca Telepon Genggam


Ada apa?

Yang terjadi di tanah air digital : Orang-orang saling menyodok

Tak membawa belati, maupun golok; bergaman, memikul pacul, atau sambil berlenggak-lenggok

Namun sampai dakhil mereka menohok

Dengan mudah, cuma mengetik-mengolok

 

Bila diteruskan, bisa-bisa Tuhan marah

Maksiat lebih mudah dilihat di genggaman kita

Bunga bangkai tumbuh subur di telapak orang-orang fasik;

Ibu jari mereka, adalah anak panah runcing

—yang siap menghunus ke segala penjuru

 

Salah siapa? Tidak tahu

Lalu? Tidak ada—Indonesia—di dada mereka

 

Pulanglah wahai Tuan-Puan!

Ingatlah kau lahir di tanah ulayat

Dikepung bentang sawah dan bambu-bambu tinggi

dipangku adat. Serta, tradisi

 

 

Mamak mengajar mengaji

Saban malam Kamis, kita terlelap sambil mendekap—

Hafalan doa-doa, pelajaran adab, dan lima tuntunan akhlak

 

Tetua adat dan modin desa

Terus berkhutbah dan bercerita

Tentang dosa-dosa mulut yang tak dijaga

 

Lalu saat kecil kita ketakutan

Meski siang maksiat

Petang kita lalu tobat

 

Sudah? Cukup.

Sedang super duper serius menjalani kehidupan sebagai pujangga kontemporer sekaligus seorang linguis pada S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, UGM. Menulis, Melukis, Berkendara. Toko kelontong, nomaden. s…