Ada apa?
Yang terjadi di tanah air
digital : Orang-orang saling menyodok
Tak membawa belati, maupun
golok; bergaman, memikul pacul, atau sambil berlenggak-lenggok
Namun sampai dakhil mereka
menohok
Dengan mudah, cuma mengetik-mengolok
Bila diteruskan, bisa-bisa Tuhan marah
Maksiat lebih mudah dilihat di genggaman kita
Bunga bangkai tumbuh subur di telapak orang-orang fasik;
Ibu jari mereka, adalah anak panah runcing
—yang siap menghunus ke segala penjuru
Salah siapa? Tidak tahu
Lalu? Tidak ada—Indonesia—di
dada mereka
Pulanglah wahai Tuan-Puan!
Ingatlah kau lahir
di tanah ulayat
Dikepung bentang sawah dan bambu-bambu tinggi
—dipangku adat. Serta,
tradisi
Mamak mengajar mengaji
Saban malam Kamis, kita
terlelap sambil mendekap—
Hafalan doa-doa, pelajaran
adab, dan lima tuntunan akhlak
Tetua adat dan modin desa
Terus berkhutbah dan
bercerita
Tentang dosa-dosa mulut
yang tak dijaga
Lalu saat kecil kita
ketakutan
Meski siang maksiat
Petang kita lalu tobat
Sudah? Cukup.