Kuminta atau ku minta? Sukarela atau suka rela?
Kosakata dalam bahasa Indonesia memiliki banyak sekali aturan penulisan yang masih kurang diperhatikan. Salah satunya adalah aturan penulisan bentuk terikat dan tidak terikat.
Dalam soal UTBK-SNBT, materi ini sering muncul di subtes Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) dengan tipe soal analisis penulisan yang salah.
Oleh karena itu, pejuang SNBT wajib simak penjelasan berikut!
BENTUK TERIKAT
Bentuk terikat merupakan bentuk kata yang harus ditulis serangkai dengan kata lain agar membentuk suatu makna, baik makna leksikal maupun gramatikal.
Makna leksikal sendiri adalah makna asli suatu kata, sedangkan makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah melalui proses gramatikal, seperti afiksasi dan pemajemukan.
Macam-Macam Bentuk Terikat Berdasarkan Cara Pembentukan
Bentuk terikat diikuti kata dasar
Bentuk terikat jenis ini ditulis serangkai langsung dengan kata dasarnya.
Bentuk terikat + Kata dasar = Kata jadian
Contoh:
- pra + aksara: praaksara
- intra + sekolah: intrasekolah
- pasca + sarjana: pascasarjana
- antar + fakultas: antarfakultas
- anti + semitisme: antisemitisme
Bentuk terikat diikuti kata berimbuhan
Bentuk terikat jenis ini merupakan bentuk terikat yang ditulis serangkai dengan kata yang telah melalui proses afiksasi atau mendapatkan imbuhan.
Bentuk terikat + Imbuhan + Kata dasar = Kata jadian
Contoh:
- anti + ke-an + keras: antikekerasan
- antar + -an + golong: antargolongan
- pra + pe-an + jual: prapenjualan
- pro + pe- + pimpin: propemimpin
- super + -em- + getar: supergemetar
Bentuk terikat diikuti kata yang berawalan huruf kapital
Bentuk terikat jenis ini tidak secara langsung ditulis serangkai dengan kata dasarnya, melainkan dihubungkan dengan tanda hubung (-).
Bentuk terikat + (-) + Kata dasar huruf awal kapital = Kata jadian
Contoh:
- non + (-) + Islam: non-Islam
- anti + (-) + Amerika: anti-Amerika
- pasca + (-) + Perang Dunia II: pasca-Perang Dunia II
- non + (-) + Jawa: non-Jawa
- pro + (-) + Palestina: pro-Palestina
Bentuk terikat diikuti kata bercetak miring
Sama halnya dengan kata yang berawalan huruf kapital, bentuk terikat yang diikuti kata bercetak miring juga dihubungkan dengan tanda hubung.
Bentuk terikat + (-) + Kata dasar bercetak miring = Kata jadian
Contoh:
-pasca + (-) + collapse: pasca-collapse
- non + (-) + corporate: non-corporate
- super + (-) + excited: super-excited
- pra + (-) + workshop: pra-workshop
- pro + (-) + active: pro-active
Bentuk terikat dari istilah asing
Bentuk terikat jenis ini merupakan bentuk serapan yang didapat langsung dari istilah asing.
Misalnya, kata digitalisasi bukan kata asli bahasa Indonesia dengan bentuk dasar digital dan imbuhan -isasi. Kata tersebut sebetulnya adalah kata serapan dari bahasa inggris digitalization.
Dalam bahasa Inggris, kata ini telah melalui proses morfologis afiksasi dengan kata dasar digital dan imbuhan -ization. Imbuhan -ization diserap ke bahasa Indonesia menjadi -isasi.
Jadi, imbuhan -isasi bukanlah imbuhan dalam bahasa Indonesia dan tidak bisa sembarang digunakan sebagai afiks dalam bahasa Indonesia.
Contoh:-
- organization: organisasi
- nationalization: nasionalisasi
- islamization: islamisasi
- politicization: politisasi
- mobilization: mobilisasi
Kata majemuk
Kata majemuk merupakan gabungan kata yang tetap berfungsi sebagai kata bukan kelompok kata. Gabungan kata dalam kata majemuk menghasilkan makna baru. Selain itu, unsur katanya memiliki kedudukan yang sama sehingga tidak dapat ditukar, ditambah, ataupun dipisahkan.
Berdasarkan cara penulisannya, kata majemuk dibedakan menjadi kata majemuk yang ditulis serangkai dan kata majemuk yang ditulis tidak serangkai.
Dengan demikian, milihilmu mengkategorikan kata majemuk yang ditulis serangkai sebagai bentuk terikat.
Penulisan kata majemuk serangkai sudah ada di KBBI. Oleh karena itu, jika penulisannya tidak mengikuti kaidah KBBI, akan dianggap tidak baku.
Berikut macam-macam kata majemuk yang ditulis serangkai.
- Kacamata - Lokakarya
- Kosakata - Sediakala
- Acapkali - Mancanegara
- Mahasiswa - Belasungkawa
- Sukacita - Kasatmata
- Saputangan - Purnatugas
- Sukarela - Adapun
- Apalagi - Adakalanya
- Olahraga - Kilometer
Kata ganti ku- dan kau- diikuti verba dan nomina
Menurut EYD V, kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata yang dimaksud adalah kata khusus yang tergolong ke dalam verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
ku/kau + verba/nomina = Kata jadian
Contoh:
- Kupikir - Kaupikir
- Kuminta - Kauminta
- Kulakukan - Kaulakukan
- Kuabaikan - Kauabaikan
- Kulihat - Kaulihat
Kata yang diikuti kata ganti -ku, -mu, dan -nya
Menurut EYD V, kata ganti -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
- Katanya
- Milikku
- Hidupmu
- Kepeduliannya
- Ucapannya
BENTUK TIDAK TERIKAT
Bentuk tidak terikat merupakan bentuk kata yang ditulis tidak serangkai dengan kata lain yang mengikutinya. Kata jadian dari bentuk terikat adalah kata, bukan kelompok kata.
Macam-Macam Bentuk Tidak Terikat
Bentuk maha yang diikuti sifat Tuhan
Penulisan kata maha yang diikuti sifat tuhan ditulis tidak serangkai.
Contoh:
Maha Esa
Maha Pemurah
Maha Bijaksana
Maha Pengampun
Maha Agung
Kata majemuk tidak serangkai
Kata majemuk tidak serangkai termasuk sebagai bentuk tidak terikat. Sama seperti kata majemuk serangkai, bentuk penulisan kata majemuk tidak serangkai juga sudah ada di KBBI. Oleh karena itu, jika penulisannya tidak mengikuti kaidah KBBI, akan dianggap tidak baku.
Contoh:
- Tepuk tangan
- Sebar luas
- Terima kasih
- Surat kabar
- Tanggung jawab
- Wali kota
- Orang tua
- Simpang tujuh
- Segi empat
- Garis bawah
Kata ganti ku- dan kau- diikuti verba dan nomina yang mendapat awalan
Khusus untuk kata ganti ku- dan kau- yang diikuti oleh verba dan nomina yang mendapat awalan, penulisannya dipisah.
Contoh:
- Ku meminta
- Ku bersungguh-sungguh
- Ku mencari
- Ku pembohong
- Ku bertanya
Kata ku- dan kau- diikuti adverbia dan adjektiva
Kata ganti ku- dan kau- ditulis tidak serangkai jika diikuti oleh adverbia (kata keterangan) dan adjektiva (kata sifat).
Contoh:
- Ku akan
- Ku hanya
- Kau sering
- Kau agak
- Kau sedang